Benteng Perjuangan Nusantara

Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang aktivitas masyarakat masa Islam.

Aktivitas masyarakat masa Islam tidak lepas dari berdirinya berbagai kerajaan Islam, salah satunya Aceh Darussalam.

Kerajaan Aceh merupakan Kerajaan Islam di Sumatra yang berdiri untuk menggantikan Kerajaan Samudra Pasai.

Ibu kota Kerajaan yang didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada 1496 ini terletak di Kutaraja atau Banda Aceh.

Disebutkan bahwa kerajaan ini berhasil mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636).

Pada materi IPS kali ini, kita akan belajar lebih lengkap tentang Kerajaan Aceh Darussalam. Simak informasi berikut ini, yuk!

Sejarah Kerajaan Aceh

Tahukah teman-teman? Sejarah berdirinya Kerajaan Aceh ternyata berawal ketika kekuatan barat telah tiba di Malaka.

Hal ini mendorong Sultan Ali Mughayat Syah untuk menyusun kekuatan dengan menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di daerah tu.

Untuk membangun kerajaan yang besar dan kokoh, Sultan Ali Mughayat Syah membentuk angkatan darat dan laut yang kuat.

Ia juga meletakkan dasar politik luar negeri Kerajaan Aceh, seperti mencukupi kebutuhan sendiri dan menjalin persahabatan dengan Kerajaan Islam.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai sebagai Garda Terdepan Nusantara, Materi IPS

Bersikap waspada terhadap negara Barat, menerima bantuan tenaga ahli dari pihak luar, hingga menjalankan dakwah Islam ke seluruh Nusantara.

Regenerasi pemimpin untuk Kerajaan Aceh terus berlanjut, mulai dari putra Ali Mughayat Syah yaitu Salahuddin sampai Sultan Iskandar Muda.

Puncak Kejayaan Kerajaan Aceh

Setelah Sultan Iskandar Muda naik takhta, Kesultanan Aceh mengalami perkembangan pesat hingga mencapai puncak kejayaannya.

Di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerajaan yang besar.

Saat itu, Sultan Iskandar Muda menolak keras bentuk kerja sama yang ditawarkan karena paham pihak asing hanya akan memanfaatkannya.

Sejumlah tawaran kerja sama mulai dari Inggris, Portugis hingga Belanda tidak ada satupun yang diizinkan.

Kerajaan Aceh juga berhasil menguasai perdagangan bahkan menjadi bandar transit yang menghubungkan dengan pedagang Islam di Barat.

Sultan Iskandar Muda meneruskan perjuangan Aceh dengan menyerang Portugis dan Kerajaan Johor di Semenanjung Malaya.

Hal ini dilakukannya supaya bisa menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan menguasai daerah-daerah penghasil lada.

Tak hanya itu saja, Kerajaan Aceh juga memiliki kekuasaan yang sangat luas, meliputi daerah Aru, Pahang, Kedah, Perlak, dan Indragiri.

Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Mengapa Benteng Fort Rotterdam Didirikan di Dekat Pantai?

Hal ini diketahui karena kekuatan militer pada pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang sudah dibekali senjata canggih termasuk meriam.

Periode Iskandar Muda berpengaruh besar pada kebudayaan Islam disana sampai daerah ini mendapat julukan Serambi Mekkah.

Runtuhnya Kerajaan Aceh Darussalam

Seusai masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, ia digantikan oleh menantunya yang bernama Sultan Iskandar Thani.

Pada 1641 atau sepeninggal Sultan Iskandar Thani, Kerajaan Aceh yang semula jaya mengalami kemunduran.

Faktor runtuhnya Kerajaan Aceh Darussalam paling utama adalah adanya perebutan kekuasaan di antara para pewaris takhta.

Tak hanya itu saja, kekuasaan pihak Belanda yang ada di Pulau Sumatra dan Selat Malaka pun semakin menguat.

Kerajaan Aceh Darussalam terus menjadi incaran asing, ketika bangsa barat mulai membuat perjanjian Traktat London dan Traktat Sumatra.

Sikap penguasa bangsa asing ini semakin terlihat pada 26 Maret 1873 ketika Belanda menyatakan perang kepada Sultan Aceh.

Perang itu diketahui berlangsung selama 30 tahun dan membuat Kerajaan Aceh akhirnya jatuh ke pangkuan kolonial Belanda.

Sultan Aceh terakhir, Sultan Muhammad Daud Syah terpaksa harus mengakui kedaulatan Belanda di Aceh.

Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Bagaimana Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak Saat Itu?

Peninggalan Kerajaan Aceh

Ada banyak jejak peninggalan dari Kerajaan Aceh yang masih bertahan dan bisa dilihat hingga kini, antara lain:

1. Masjid Baiturrahman di Banda Aceh.

2. Taman Sari Gunongan.

3. Benteng Indra Patra.

4. Meriam Kesultanan Aceh.

5. Makam Sultan Iskandar Muda.

6. Uang Emas Kerajaan Aceh.

Nah, itulah penjelasan lengkap tentang Kerajaan Aceh Darussalam. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.

Baca Juga: Hampir Selalu Ada dalam Dongeng, Kapan Kuda Mulai Jadi Alat Transportasi? #MendongengUntukCerdas

Dimana letak ibu kota Kerajaan Aceh Darussalam?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi

Arsitektur bangunan Benteng Keraton Buton terbilang cukup unik, karena terbuat dari batu kapur atau gamping. Konon, batuan tersebut direkatkan dengan campuran putih telur, pasir dan kapur sehingga menjadi bangunan benteng.

Tidak seperti benteng pertahanan lainnya, Benteng Keraton Buton dibangun atas inisiatif masyarakat pribumi yaitu pada masa pemerintahan Sultan Buton III, yakni Sultan La Sangaji atau Sultan Kaimuddin. Terdapat meriam atau badili, di dalam Benteng Keraton Buton.

Meriam itu merupakan bekas persenjataan Kesultanan Buton peninggalan Portugis dan Belanda. Selain meriam, benteng ini juga mempunyai pintu gerbang atau lawa dan baluara badili atau bastion dudukan meriam (emplasemen).

Lawa berfungsi sebagai penghubung keraton dengan kampung-kampung di sekelilingnya. Terdapat 12 lawa pada Benteng Keraton Buton, yang menurut keyakinan masyarakat mewakili jumlah lubang pada tubuh manusia.

Sementara itu, baluara berasal dari bahasa Portugis yaitu baluer, yang berarti bastion. Baluara dibangun pada 1613, di masa pemerintahan Sultan Buton IV, yakni Sultan La Elangi yang bergelar Sultan Dayanu Ikhsanuddin.

Terdapat 16 baluara, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan peluru dan mesiu. Setiap baluara memiliki bentuk berbeda-beda, sesuai dengan kondisi lahan. Predikat benteng terluas di dunia diberikan oleh Guinness World Records pada 2006 lalu.

Selain itu, Benteng Keraton Buton juga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Benteng ini mempunyai luas sekitar 23,375 hektar. Berbentuk lingkaran, benteng ini memiliki keliling 2.740 meter.

Sedangkan, tinggi dan tebal tembok Benteng Keraton Buton berbeda-beda, lantaran perbedaan kontur tanah dan lereng bukit. Tinggi benteng berkisar 1-8 meter, dengan ketebalannya sekitar 0,5 – 2 meter.

Benteng Kesultanan Buton merupakan salah satu objek wisata bersejarah di Bau-bau, Sulawesi Tenggara. Benteng ini merupakan bekas ibu kota Kesultanan Buton memiliki bentuk arsitek yang cukup unik, terbuat dari batu kapur/gunung. Benteng yang berbentuk lingkaran ini dengan panjang keliling 2.740 meter. Benteng Keraton Buton mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book Record yang dikeluarkan bulan September 2006 sebagai benteng terluas di dunia dengan luas sekitar 23,375 hektare.

Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang yang disebut Lawa dan 16 emplasemen meriam yang mereka sebut Baluara. Karena letaknya pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Dari tepi benteng yang sampai saat ini masih berdiri kokoh anda dapat menikmati pemandangan kota Bau-Bau dan hilir mudik kapal di selat Buton dengan jelas dari ketinggian,suatu pemandangan yang cukup menakjukkan. Selain itu, di dalam kawasan benteng dapat dijumpai berbagai peninggalan sejarah Kesultanan Buton.

Benteng Kesultanan Buton dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Buton III bernama La Sangaji yang bergelar Sultan Kaimuddin (1591-1596). Pada awalnya, benteng tersebut hanya dibangun dalam bentuk tumpukan batu yang disusun mengelilingi komplek istana dengan tujuan untuk mambuat pagar pembatas antara komplek istana dengan perkampungan masyarakat sekaligus sebagai benteng pertahanan. Pada masa pemerintahan Sultan Buton IV yang bernama La Elangi atau Sultan Dayanu Ikhsanuddin, benteng berupa tumpukan batu tersebut dijadikan bangunan permanen.

Pada masa kejayaan pemerintahan Kesultanan Buton, keberadan Benteng Kesultanan Buton memberi pengaruh besar terhadap eksistensi Kerajaan. Dalam kurun waktu lebih dari empat abad, Kesultanan Buton bisa bertahan dan terhindar dari ancaman musuh. Dari tepi benteng yang sampai saat ini masih berdiri kokoh anda dapat menikmati pemandangan kota Bau-Bau dan hilir mudik kapal di selat Buton dengan jelas dari ketinggian

Benteng ini terdiri dari tiga komponen yaitu Badili, Lawa, dan Baluara

Objek wisata ini merupakan meriam yang terbuat dari besi tua yang berukuran 2 sampai 3 depa. Meriam ini bekas persenjataan Kesultanan Buton peninggalan Portugis dan Belanda yang dapat ditemui hampir pada seluruh benteng di Kota Bau-Bau.

Dalam bahasa Wolio berarti pintu gerbang. Lawa berfungsi sebagai penghubung keraton dengan kampung-kampung yang berada di sekeliling benteng keraton. Terdapat 12 lawa pada benteng keraton. Angka 12 menurut keyakinan masyarakat mewakili jumlah lubang pada tubuh manusia, sehingga benteng keraton diibaratkan sebagai tubuh manusia. Ke-12 lawa memiliki masing-masing nama sesuai dengan gelar orang yang mengawasinya, penyebutan lawa dirangkai dengan namanya. Kata lawa diimbuhi akhiran 'na' menjadi 'lawana'. Akhiran 'na' dalam bahasa Buton berfungsi sebagai pengganti kata milik "nya". Setiap lawa memiliki bentuk yang berbeda-beda tapi secara umum dapat dibedakan baik bentuk, lebar maupun konstruksinya ada yang terbuat dari batu dan juga dipadukan dengan kayu, semacam gazebo di atasnya yang berfungsi sebagai menara pengamat. 12 Nama lawa di antaranya: lawana rakia, lawana lanto, lawana labunta, lawana kampebuni, lawana waborobo, lawana dete, lawana kalau, lawana wajo/bariya, lawana burukene/tanailandu, lawana melai/baau, lawana lantongau dan lawana gundu-gundu.

Kata baluara berasal dari bahasa portugis yaitu baluer yang berarti bastion. Baluara dibangun sebelum benteng keraton didirikan pada tahun 1613 pada masa pemerintahan La Elangi/Dayanu Ikhsanuddin (sultan buton ke-4) bersamaan dengan pembangunan 'godo' (gudang). Dari 16 baluara dua diantaranya memiliki godo yang terletak diatas baluara tersebut. Masing-masing berfungsi sebagai tempat penyimpanan peluru dan mesiu. Setiap baluara memiliki bentuk yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi lahan dan tempatnya. Nama-nama baluara dinamai sesuai dengan nama kampung tempat baluara tersebut berada. Nama kampung tersebut ada di dalam benteng keraton pada masa Kesultanan Buton.

16 Nama Baluara yaitu: baluarana gama, baluarana litao, baluarana barangkatopa, baluarana wandailolo, baluarana baluwu, baluarana dete, baluarana kalau, baluarana godona oba, baluarana wajo/bariya, baluarana tanailandu, baluarana melai/baau, baluarana godona batu, baluarana lantongau, baluarana gundu-gundu, baluarana siompu dan baluarana rakia.

Đấu tranh thơ Là một ứng dụng trình bày một tập thơ của cuộc đấu tranh, với vẻ ngoài đơn giản giúp bạn dễ đọc. Ứng dụng Po Thơ Strrag cũng được trang bị nút chia sẻ để bạn có thể dễ dàng chia sẻ thơ cho bạn bè thông qua các phương tiện truyền thông xã hội như Facebook, Instagram và những người khác.Các tính năng:★ Đánh dấu của bạn, để truy cập nhanh cuối cùng.★ hoạt động ngoại tuyến: ứng dụng này có thể hoạt động mà không cần kết nối internet.★ Chia sẻ với bạn bè của bạn trong một cú nhấp chuột.

Lần cập nhật gần đây nhất

Cuộc đấu tranh của dân tộc Indonesia - Ứng dụng này chứa tài liệu lịch sử kể câu chuyện về những anh hùng đã chiến đấu cho dân tộc Indonesia. Tư liệu được trình bày dưới dạng bản đồ, giúp người dùng dễ dàng biết được vị trí đấu tranh của người anh hùng. Ngoài ra còn có các trò chơi giáo dục gồm 3 cấp độ trò chơi: - Tìm địa điểm - Tôi là ai? - Chụp và trả lời

Lần cập nhật gần đây nhất

Setiap orang-orang merasakan roh bagaimana caranya Individualitas Walaupun tidak diragukan Semula paling baru yakni demosi yang kecil hati yang benar benar digunakan pada sebahagian oleh karenanya Sekitar Perasaan persaingan, firasat Kejayaan ketegangan daftar togel online ekspektasi bayaran banyak yg bertaruh sampai-sampai guna Terupdate Pengakuan lagi kemenangan gitu banget mutlak buat Memfilmkan walaupun tidak melakukan mengambil area banyaknya akbar yang dimenangkan.

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!