Jenis Limbah Anorganik
Pada dasarnya, limbah anorganik dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Ciri Limbah Anorganik
Pada dasarnya ada beberapa ciri dari limbah anorganik, seperti:
Limbah Anorganik Keras
Jenis berikutnya adalah limbah anorganik keras. limbah anorganik keras ini merupakan limbah yang memiliki wujud keras dan padat. Limbah ini bisa membusuk dan sulit diuraikan.
Proses pengelolaan serta penghancuran dari limbah anorganik keras membutuhkan teknologi kompleks, seperti pengeringan, pencucian serta pemanasan. Beberapa contoh limbah anorganik keras seperti limbah logam, limbah kaca serta limbah keramik.
Mencegah serta Mengurangi Sampah dari Sumber
Mengurangi serta mencegah sampah dari sumber dapat dilakukan dengan cara memilih atau memilah sampah antara organik dan limbah anorganik. Pemisahan ini dilakukan dengan cara menyediakan tempat sampah untuk jenis sampah berbeda-beda.
Limbah dari Perkebunan
Limbah dari perkebunan juga cukup tinggi, yakni berasal dari pengolahan kelapa sawit, tebu, kopi, cengkeh, teh, jambu mete, dan lainnya. Menariknya, limbah kelapa sawit yang berada di daerah dengan kelompok tani kreatif biasanya akan diolah kembali – Sempat Terbengkalai, Kini Limbah Kelapa Sawit Dijadikan Bahan Baku Industri Fashion.
Umumnya mereka akan menggunakan limbah ini sebagai bahan untuk membuat kerajinan tangan seperti gayung dan keset. Sedangkan limbah dari jenis tanaman perkebunan lainnya pada umumnya berakhir sebagai bahan pembuatan pupuk organik.
Terbuat dari Bahan Manufaktur
Ciri lain limbah anorganik adalah dibuat dari bahan sintetik atau manufaktur. Contohnya saja seperti styrofoam. Limbah anorganik ini dibuat dari campuran sintetis seperti gas CFC serta polistirena yang dapat merusak dan menipiskan lapisan ozon.
Ciri lain limbah anorganik adalah bisa didaur ulang. Walaupun limbah anorganik ini tidak mudah diurai, tetapi limbah anorganik bisa diolah dari proses daur ulang, baik untuk kebutuhan lain atau pun diolah dalam bentuk barang baru yang bermanfaat.
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, jenis limbah anorganik ini ada berbagai macam. Selain out proses pengolahan harus dilakukan dengan baik agar tidak mencemari lingkungan.
Lebih-lebih jika perusahaan yang Anda miliki menghasilkan limbah yang cukup besar dalam proses produksi. Selain itu, cara pengolahan limbah juga harus sesuai dengan peraturan berlaku, bahkan diawasi oleh orang yang bertanggungjawab dan memiliki sertifikasi tertentu.
Sertifikasi pengolahan limbah bisa diperoleh dengan melakukan sejumlah pelatihan khusus. Untuk mendapatkan sertifikasi pengolahan limbah ini, Anda dapat menyerahkannya pada Mutu Certification.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.
Bobo.id - Limbah mungkin identik dengan area industri atau hasil pembuangan pabrik besar.
Padahal limbah bisa terdiri dari banyak jenis dengan asal yang berbeda-beda, karena itu pada materi IPA kelas 10 SMA, kita akan belajar tentang limbah termasuk beragam jenisnya.
Limbah merupakan zat buangan yang dihasilkan dari aktivitas makhluk hidup baik manusia ataupun hewan.
Limbah ini bisa berasal dari hasil produksi industri dan juga rumah tangga atau disebut limbah domestik.
Karena itu, limbah juga bisa disebut sebagai sampah. Sehingga benda yang ada di dalam tempat sampah di rumah juga termasuk limbah.
Berikut akan dikenalkan beberapa jenis limbah yang ada di sekitar kita dan asalnya.
Limbah cair merupakan jenis limbah yang berbentuk cair dan bersifat dinamis atau mudah berpindah dan menyebar.
Bila dilihat dari sumbernya, limbah cair terbagi dalam beberapa jenis, yaitu limbah domestik, industri, air hujan, dan rembesan atau luapan.
Limbah cair domestik biasanya berasal dari usaha atau kegiatan di pemukiman penduduk, rumah makan, perkotaan, perniagaan, apartemen.
Nah, jenis limbah ini bisa berupa tinja, urine, air bekas detergen, atau bekas cucian lainnya.
Sedangkan limbah industri merupakan limbah cair dari aktivitas pabrik dan industri, seperti sisa pewarnaan pakaian, pengawet cair, pembuatan tempe, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 5 Contoh Perilaku Manusia yang Merusak Alam dan Penjelasannya
Ada juga limbah dari air hujan atau aliran hujan di atas pemukiman yang membawa partikel buangan dari padat atau cair.
Limbah rembesan atau luapan adalah jenis limbah yang berasal dari saluran pembuangan yang merembes di dalam tanah melalui luapan dari permukaan.
Limbah padat adalah jenis limbah yang berwujud padat, bersifat kering, dan tidak bisa berpindah kecuali dipindahkan.
Jenis limbah padat ini dikelompokkan menjadi limbah padat domestik, non domestik, dan rumah sakit.
Limbah padat domestik ini berupa limbah dari hasil kegiatan rumah tangga dan perkantoran, yang biasanya berupa kertas, kardus, sisa makanan, dan lain sebagainya.
Sedangkan limbah non domestik adalah limbah dari hasil pertanian, perkebunan industri, konstruksi dan lainya.
Limbah non domestik bisa berupa serpihan kayu, jerami, potongan besi dan lain sebagainya.
Terakhir limbah rumah sakit yang biasanya berasal dari aktivitas rumah sakit dan laboratorium.
Limbah dari rumah sakit ini bisa berupa sisa jarum suntuk, botol infus, sarung tangan medis, dan lain sebagainya.
Jenis limbah gas merupakan limbah yang berwujud gas, bersifat dinamis, dan mudah menyebar.
Limbah gas ini bisa berupa gas buangan kendaraan bermotor, gas buangan industri berupa asap pabrik, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Cara Mengurangi Limbah Organik Berupa Sisa Makanan, Materi IPA
Limbah organik adalah jenis limbah yang mengandung senyawa karbon dari makhluk hidup.
Jenis limbah ini pun bersifat biodegradable atau mudah diuraikan oleh mikroorganisme, seperti kotoran hewan, buah, dan beragam sisa makanan lainnya.
Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang bersifat biodegradable sehingga sulit untuk diuraikan, namun bisa didaurulang, seperti plastik, kertas, dan kaca.
Karena itu, jenis limbah ini harus dipisahkan agar bisa kembali diolah dan tidak merusak lingkungan.
Limbah dari Tanaman Hortikultura
Beberapa tanaman yang masuk dalam jenis hortikultura adalah buah-buahan dan sayur-sayuran dengan limbah yang fluktuatif. Tidak menentunya limbah yang dihasilkan dari tanaman hortikultura ini karena ditentukan oleh kualitas buah atau sayurnya.
Hasil tanam yang telah dipanen terkadang tidak dapat lolos quality control sehingga dikategorikan sebagai limbah. Misalnya hasil pengelolaan bawang, kentang, cabai, kubis, jeruk, pepaya, dan masih banyak lagi.
Limbah dari hasil pertanian tanaman hortikultura ini biasanya digunakan untuk memberi pakan pada ternak atau pembuatan pupuk. Namun ketika digunakan untuk pakan, sebaiknya dilihat kembali apakah jenis dan kondisi limbah masih layak untuk ternak atau tidak.
Membentuk Bank Sampah
Upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi tumpukan limbah anorganik adalah membentuk bank sampah. Bank sampah dapat memberi peluang menabung dan menjaga lingkungan dari dampak limbah anorganik.
Bila dilihat secara umum, sistem yang dimiliki bank sampah Indonesia terbagi menjadi 3 tahap yaitu:
Limbah Anorganik Lunak
Jenis yang pertama adalah limbah anorganik lunak. Limbah anorganik lunak ini sangat mudah dibentuk serta diolah. Hal ini disebabkan karena limbah anorganik lunak memiliki sifat yang lentur.
Umumnya, limbah anorganik dapat didaur ulang dan menghasilkan produk baru. Bahkan, jika dimanfaatkan dengan maksimal dan baik, hasil daur ulang dari limbah anorganik ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Bukan hanya itu, daur ulang dari limbah anorganik juga dapat mengurangi masalah lingkungan dan meningkatkan taraf hidup yang dimiliki masyarakat. Jenis dari limbah anorganik lunak seperti limbah plastik, kain, kemasan produk, karet sintetis, dan limbah kertas.